Friday, December 30, 2016

    Mendidik Fitrah Seksualitas Anak


    Fitrah keimanan harus ditanam di 7 tahun pertama hidup anak,  kawal lebih ketat dan tuntas.
    Satu hal lagi ...
    Didiklah anak sesuai fitrah.
    Diantaranya fitrah iman, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah seksualitas.
    ***
    Mendidik anak sesuai fitrah seksualitas artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.
    Jika ia anak perempuan, maka kita bangkitkan fitrah seksulitasnya sbg perempuan.
    Jika ia laki2, maka kita bangunkan fitrah seksualitasnya sebagai laki2.
    Ada beberapa tahap yg perlu kita kawal di tiap fasenya.
    ***
    Usia 0 - 2 tahun
    Pada usia ini anak harus dekat dengan bundanya.
    Pendidikan tauhid pertama adalah menyusui anak sampai 2 tahun.
    Menyusui, bukan memberi asi.
    Langsung disusui tanpa pumping dan tanpa disambi pegang hp.
    ***
    Usia 3 - 6 tahun
    Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya.
    Dekat dengan bundanya, juga dekat dengan ayahnya.
    Perbanyak aktivitas bersama.
    ***
    Usia 7 - 10 tahun
    Pada usia ini dekatkan anak sesuai gendernya.
    Jika anak laki2, maka dekatkan dengan ayahnya.
    Ajak anak beraktifitas yg menonjolkan sisi ke-maskulin-annya.
    Nyuci motor, akrab dg alat2 pertukangan, dsb.
    Jika anak perempuan, maka dekatkan dengan bundanya.
    Libatkan anak dalam aktifitas yg menonjolkan ke-feminin-annya.
    Stop katering dan banyak utak atik di dapur bersama anak, melibatkan saat bersih2 rumah, menjahit dsb.
    ***
    Usia 11 - 14 tahun
    Usia ini sudah masuk tahap pre aqil baligh akhir dan pada usia ini mulailah switch/menukar kedekatan.
    Lintas gender.
    Jika anak laki2, maka dekatkan pada bundanya.
    Jika anak perempuan, maka dekatkan pada ayahnya.
    *
    Ada sebuah riset yg menunjukkan jika seorang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada fase ini maka data menunjukkan anak tsb 6x lebih rentan akan ditiduri oleh laki2 lain.
    Jika tdk dekat dg ayahnya, maka anak perempuan akan mudah terpikat dengan laki2 yg menawarkan perhatian dan cinta meski hanya untuk kepuasan dan mengambil keuntungan semata.
    Saat ada laki2 yg memuji kecantikannya, mungkin ananda gak gampang silau krn ada ayahnya yg lebih sering memujinya.
    Kalau ada laki2 yg memberikan hadiah, ananda tak akan gampang klepek2 krn ada ayahnya yg lbh dulu mencurahkan perhatian dan memberi hadiah.
    Pada fase ini jika anak perempuan harus dekat dg ayahnya, maka sebaliknya, anak laki2 harus dekat dengan bundanya.
    Efek yg sangat mungkin muncul jika tahap ini terlewat, maka anak laki2 punya potensi lebih besar untuk jadi suami yg kasar, playboy, dan tidak memahami perempuan.
    Kalau ortunya bercerai atau LDR, Hadirkan sosok lain sesuai gender yg dibutuhkan.
    Misal saat ia tak punya ayah, maka cari laki2 lain yg bs menjadi sosok ayah pengganti.
    Bisa kakek, atau paman.
    ***
    Fase berikutnya setelah 14 thn bagaimana? Sudah tuntas. Krn jumhur ulama sepakat usia 15 thn adalah usia aqil baligh
    Artinya anak kita sudah "bukan" anak kita lagi.
    Ia telah menjelma menjadi orang lain yg sepadan dengan kita.
    Maka fokus dan bersabarlah mendampingi anak2, karna kita hanya punya waktu 14thn saja.

    Sumber : Broadcast WA

    0 komentar:

    Post a Comment